Saturday, October 15, 2016

10 HAL BARU YANG DIDAPAT DIKELAS S2 DI INGGRIS

1.       Touch in
Sistem absensi di kelas menggunakan kartu mahasiswa yang harus di “touch” di sebuah mesin didalam kelas, 15 menit sebelum kelas dimulai. Setiap kelas memiliki mesin touch in ini. Mesin ini yang nantinya akan secara otomatis masuk kedalam rekap data absensi secara online. Jadi enggak ada yang namanya nitip absen sama temen. Di kampus Psikologi ku dulu juga ga bisa nitip absen sih secara sekelas Cuma 38 orang dan Dosen biasanya manggil nama mahasiswa satu satu. Tapi yang sekarang lebih canggih aja sistemnya.
Balik lagi, di kampus ku yang sekarang tetep ada peraturan boleh engga masuk 3 kali. Lebih dari itu, konsekuensi nya adalah…….
Tapi ada beberapa kampus yang sistem absensi nya langsung log in dengan akun mahasiswa. Tapi tetep intinya sama aja, semua nya berbasis online. Canggih ya teman-teman.

2.       Dosen sepaket
Kenapa aku kasih nama “dosen sepaket?”.
Karena satu, mereka adalah salah satu sumber ilmu. Dua, bisa jadi teman dalam waktu yang bersamaan.

3.       Setiap masuk kedalam kelas, dosen selalu menyapa dengan senyum pepsodent nya.
Sapaan pagi apakabar jadi sapaan wajib si dosen pas masuk kedalam kelas. Terkadang pertanyaan yang sama setiap hari bisa bosan juga kita dengar tapi percayalah sapaan apakabar plus senyum lebar pepsodent itu beda loh. Senyum lebar itu bisa menyebarkan suasana positif bagi yang menerima nya, dan siapa sangka kalau enerji senyuman yang diterima itu mampu memberikan semangat dalam kadar yang gede. Duh gitu deh pokoknya :’)

4.       Lebih dari sekedar on time.
Dosen udah berada dikelas seutuhnya jiwa dan raga 15 menit sebelum kelas dimulai walau hujan-angin-panas-terik menghadang. Jadi jangan mengharap “wah hujan nih, dosen kayaknya bakal telat” atau “semoga aja enggak ada kelas hari ini”
Delete permanently semua bayang-bayang kalimat sejenis itu sekarang juga. Daripada kecewa kan ya mending dikasih tau duluan.

5.       Kelas penuh, dosen tidak duduk.
Jadi pernah suatu hari, kelas untuk mata kuliah x kekurangan kursi didalam kelas. Belum pernah kejadian kayak gini sih di minggu yang lalu. Kayaknya ada mahasiswa yang baru dateng minggu itu tapi engga dateng minggu yang lalu. Karena kursi nya kurang satu, si dosen  ngasih kursi nya ke mahasiswa tersebut dan beliau berdiri (sambil ngejelasin materi) sepanjang perkuliahan yang durasi nya adalah 3 jam. Duh, I was like “terharu-netes-senyum-merinding”

6.       “Does that make sense?”
does that make sense?” menjadi pertanyaan yang sering kali ditanyakan ketika satu slide presentasi dilewati. Mungkin ini bermakna sama dengan pertanyaan “ada pertanyaan?” atau “kalian sudah paham?”
Tapi setelah memasuki beberapa kelas, aku mulai paham dengan makna lebih mendalam dibalik “does that make sense?” tersebut.
Itu adalah pertanyaan yang memancing daya kritis mahasiswa. Bagaimana mahasiswa nantinya mampu mengkritisi dan mengevaluasi dari sebuah teori x misalnya diawali dengan pertanyaan “does that make sense?” itu tadi.

7.       Apresiatif
Sifat apresiatif dosen di kelas udah menjadi pengetahuan banyak orang aku rasa. Jadi aku enggak akan menjelaskan bagian ini. Tapi yang pasti, dosen sangat apresiatif.

8.       Pertanyaan terbuka dan dapat diinterupsi kapanpun.
Mahasiswa dapat bertanya kapan pun ketika berada didalam kelas dan dapat menginterupsi di tengah-tengah dosen memberikan materi. Tanda interupsi bisa dengan mengangkat tangan dan bahkan ada yang langsung bertanya sebelum dosen mempersilakan. Sifat nya lebih kepada “two-way-communication”. Jadi jangan segan-segan kalau ingin bertanya dan jangan pikir kan kalau pertanyaan kita sounds silly. Nanya aja. Namanya juga lagi belajar kok.

9.       Tidak ada yang pegang hp di kelas
Durasi belajar mengajar di kampus ku adalah 3 jam untuk satu kali pertemuan. Yah 1 jam pertama masi bisa lah ya mempertahankan konsentrasi dan kekuatan mata serta pikiran. Tapi siapa yang bisa menjamin 2 jam selanjutnya? Haha.
Nah, aku punya 1 jadwal yang full seharian belajar di kelas. Yaitu hari jumat. Dari jam 10 pagi sampe jam 5 sore. Bisa dibayangin aja gimana rasanya duduk dikelas belajar seharian. Apalagi untuk kelas siang. Secapek apapun, sengantuk apapun, surprisingly, engga ada satu mahasiswa pun yang megang hape dikelas. Ini sebuah penemuan fantastis menurut ku. Smartphone yang sangat lengket dengan telapak tangan kita sekarang di Indonesia, tapi ternyata engga berlaku disini. Takjub. Apalagi untuk kasus dikelas.
Yang ada sih rata-rata pada buka notebook, ipad, dan sejenisnya yang digunakan untuk membaca materi entah itu e-journals maupun e-books. Intinya, engga ada yang megang hp untuk kebutuhan membaca notifikasi socmed.

10.   Angkat tangan
Mahasiswa disini punya banyak sekali pertanyaan. Mereka engga akan segan-segan untuk bertanya. Jadi jika kamu punya pertanyaan, segera angkat tangan dengan cepat. Kalau engga, kesempatan akan lewat dan ingat kelas punya batas waktu. Alternatif lain bisa sih nanya diluar kelas, tapi kita harus buat janji dulu dengan si dosen nya. Tapi menurut ku selagi pertanyaan nya masih panas dan bisa ditanyain di kelas, ya nanya aja. Hehe.



Catatan: ini adalah pengalamanku di jurusan Psikologi Klinis dan Komunitas, yang mana situasi belajar nya penuh dengan materi, bacaan, diskusi, seminar, dan essay. Ini mungkin akan sedikit berbeda dengan lingkungan gaya belajar mengajar di jurusan yang lain, terutama di bidang sains. Tapi lebih dan kurang ya kayak gitu. Semoga Bermanfaat!

Saturday, October 8, 2016

Frequently Asked Questions About Applying Chevening, By Cuex

Aku udah ngumpulin beberapa pertanyaan yang sering ditanyain oleh para scholar hunters. Berikut daftar pertanyaan dan jawaban berdasarkan pengalaman aku. Semoga menjawab pertanyaan temen-temen semuanya!

1.       Beasiswa Chevening ditanggung berapa tahun ya?
1 tahun

2.       Terus, kalau kampus pilihanku itu 2 tahun gimana ya? Apa Chevening mau nanggung?
Enggak. Chevening hanya nanggung setahun. Kamu harus cari lagi pilihan kampus yang lain. Pasti ada kok, secara rata-rata durasi kuliah S2 di Inggris itu setahun.

3.       Boleh enggak ngambil course yang sifatnya part time?
Enggak, international students diharuskan ngambil course yang sifatnya full time.

4.       Kalau belum ada IELTS, boleh enggak apply dulu pake TOEFL ITP?
Chevening tidak menerima TOEFL ITP.

5.       Terus aku belum ada IELTS, Cuma ada TOEFL ITP, gimana ya?
Jangan khawatir, nilai IELTS masuk ke kategori persyaratan opsional. Jadi kalau belum ada nilai IELTS ketika mendaftar, enggak apa apa kok. Aku juga pas daftar tahun yang lalu belum ada nilai IELTS.
Biar memudahkan temen-temen memahami, ada dua tipe persyaratan. Yang pertama adalah persyaratan yang sifatnya wajib. Dan yang kedua adalah persyaratan opsional.
















6.       Jadi kalau engga ada LOA juga engga apa apa?
Ya, enggak apa apa. IELTS dan LOA  bisa dilampirkan nanti setelah lulus.

7.       Apakah ada poin tambahan untuk lulus kalau sudah ada IELTS dan LOA?
Tahun lalu aku ngepply Chevening, aku belum ada nilai IELTS dan LOA sama sekali. Alhamdulillah, aku lulus. Jadi berdasarkan pengalaman ku, kedua hal tersebut tidak menjadi persoalan ketika mendaftar. Tapi akan menjadi hal yang wajib ketika kamu sudah keterima sebagai awardee, dan mereka memberikan deadline sampai tanggal 13 Juli 2017.

8.       Terus, apa yang harus aku persiapkan sebelum mendaftar?
Persiapkan persyaratan wajib yang udah tertera di tabel diatas terutama bagian Essay dan pengalaman kerja

9.       Boleh engga pengalaman kerja nya semenjak kuliah?
Boleh.

10.   Tipe pekerjaan nya seperti apa ya?
Semua jenis termasuk volunteering, unpaid job, paid job, professional volunteering, internship, dll.

11.   Gimana cara menghitung waktu kerja sehingga mencapai 2 tahun sesuai dengan yang diminta oleh Chevening saat mendaftar?
Ketika kamu mengisi aplikasi secara online melalui portal chevening, di bagian working experience akan dijelaskan mengenai format penghitungan waktu, baik yang kerjanya bersifat part time maupun full time. Silakan dibaca dan dipahami.

12.   Apakah perlu melampirkan sertifikat atau SK kerja?
Chevening tidak meminta kita untuk meng-upload SK atau sertifikat kerja, namun bisa dibawa ketika sesi wawancara.

13.   Apa saja Essay yang diminta oleh Chevening?
Pada umumnya, ada 4 essay yang harus kita submit, diantara nya adalah mengenai leadership, networking, study plan, and career plan. Dan masing-masing essay dibatasi dengan 500 kata.

14.   Apakah ada tips bagaimana menulis essay yang baik?
Pada dasarnya ketika menulis essay untuk Chevening, aku tertular gaya penulisan essay IELTS karena waktu itu aku lagi belajar untuk ikut tes IELTS. Jadi format nya sederhana, ada paragraf pembuka disertai dengan thesis statement, paragraf inti, dan paragraf penutup.

15.   Adakah saran utk essay mengenai leadership?
Karena essay nya terbatas dengan 500 kata, saranku sih pilihlah pengalaman leadership kamu yang best of the best. Dua pengalaman cukup. Jangan dimasukkan semua pengalaman leadership nya. Aku paham sih kalau mungkin diantara kita pengen nunjukkin bahwa kita kaya akan pengalaman, tapi kamu harus konsiderasikan 500 kata tadi. Mending dipake buat jelasin peran kamu di program yang dijalani, terus apa yang kamu lakukan, kenapa program tersebut dilakukan, apa dampaknya buat masyarakat, dll. Itu aja aku yakin 500 kata udah habis duluan. Lol.

16.   Apakah harus menyertakan pengalaman leadership yang sifatnya nasional atau internasional?
Menurut aku engga harus sih. Aku pribadi ngasih 2 contoh leadership yang skala nya malah lokal abis, aku pernah buat kegiatan sosial di daerah pedalaman dan mungkin malah itu yang membuat examiner impress sama essay yang aku buat.

17.   Bagaimana dengan essay tentang networking?
Aku pribadi nyebutin dua hal ini dalam essay ku. Satu, makna networking menurut kamus hematku. Dua, networking yang sudah dimiliki dan bagaimana itu akan membantu mencapai career plan kedepan

18.   Bagaimana dengan essay tentang study plan?
Aku nyebutin hal-hal berikut:
  Jurusan dan Universitas
  Alasan memilih jurusan dan universitas tersebut (se urjen mungkin)
  Dengan jurusan tsb, akan memberikan dampak positif yang meluas (not self-orientation)
  Jangan lupa apresiasi kelebihan dari uni tsb

19.   Bagaimana dengan essay tentang career plan?
Essay tentang career plan merupakan essay terpendek daripada essay2 yang lainnya. Haha. Yang penting karir kedepan yang akan kamu jalani itu bersifat Specific, Realistic, Achievable.

20.   Adakah saran tambahan lain untuk pembuatan essay?
Tambahan sedikit dari aku:
  Buat kerangka berpikir sebelum menulis, agar memudahkan ketika mengalirkan ide yang dituangkan dalam kalimat-kalimat.
  Adanya benang merah antara essay mengenai leadership, networking, study plan, career plan
  Ide nya terurai dengan jelas dan baik sehingga memudahkan examiner menangkap apa yang ingin kamu sampaikan.
  Berikan waktu untuk melakukan self editting dan juga proofreading

21.   Mengenai surat rekomendasi, apakah ada kerangka khusus dari Chevening?
Tidak ada standar khusus. Silakan menemui dua orang pemberi rekomendasi yang kenal betul dengan kamu dan bersedia untuk membuat surat ini untuk kamu. Saranku, mintalah kesediaan satu orang dari bidang akademik (boleh dekan, ketua prodi, dosen pembimbing, dosen wali), dan satunya lagi dari bidang profesionalitas (job supervisor/atasan kamu). Mengenai isi surat rekomendasi, silakan obrak abrik aja google karena banyak sekali contoh surat rekomendasi disana. Aku nya juga dulu berkiblat kesana. Haha.

22.   Berapa lembar untuk membuat surat rekomendasi?
Cukup 1 halaman aja kok.

23.   Setelah mengirimkan berkas secara online, apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Penutupan aplikasi beasiswa Chevening jatuh dibulan November 2016. Pengumuman kelulusan untuk masuk ke tahap wawancara sekitar bulan Februari. Aku pribadi dihubungi oleh pihak kedutaan di akhir bulan januari dan awal februari pengumuman secara resmi melalui email. Dan aku dapet jadwal wawancara di awal bulan April. Jadi ada waktu sekitar 1,5 bulan untuk persiapan wawancara.

24.   Gimana pengalamannya di tahap wawancara? Adakah tips khusus untuk lulus wawancara Chevening?
Khusus bagian wawancara, aku akan jawab di tulisan selanjutnya. Ditunggu ya! :D

25.   Sembari nunggu tulisan selanjutnya, aku mau dong dibagi pengalaman kuliahnya disana!
Karena jadwal kuliah yang padat, temen-temen boleh kepoin instagram aku dulu ya (haha, promosi). Aku biasanya ngapdet disana lebih cepet daripada ngeblog (newbie soalnya)

26.   Aku punya beberapa pertanyaan lanjutan mengenai chevening, boleh dihubungin kemana ya?
Boleh dikomen di kolom komentar blog ini ya. Atau silakan mampir kemari:



Segitu dulu dari #cuexjenius. Semoga enggak menyesatkan. Haha.