Thursday, June 22, 2017

6 PENGALAMAN UNIK BERPUASA 19 JAM DI INGGRIS



2017 menjadi kali pertama merasakan Ramadhan yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ya 19 jam berpuasa karena Ramadhan tahun ini jatuh di musim panas tepatnya di Inggris.  Kalau ditanya apakah sedih dengan berbedanya Ramadhan kali ini. Jawabannya mostly tidak. Rutinitas dan ketatnya waktu kuliah dengan kelas, assignment, disertasi, dll membuat fokus pikiran mengalahkan yang namanya sedih, melo, pengen pulang, dll. Tapi perbedaan tetep kental terasa.




Berikut beberapa penemuan unik merasakan Ramadhan di Inggris:

1.       19 JAM BERPUASA
Berpuasa di Inggris, terutama di London dimulai pukul 2.30 pagi sampai 21.25 malam. Total nya lebih kurang 19 jam. Awalnya aku khawatir apakah aku sanggup menjalani 19 jam tanpa makan dan minum tapi harus beraktifitas seharian. Dalam hal ini, beraktifitas yang aku maksudkan adalah sebagian besarnya adalah belajar. Biasanya aku selalu ditemani dengan sebotol air putih dan chips, coklat, dan buah. Empat jenis pengisi perut ini selalu aku bawa kemana mana terutama kalau ke library.

Anyway, untuk mengatasi kekhawatiran ini, beberapa minggu sebelum Ramadhan, aku menyempatkan diri untuk berpuasa. Selain untuk mengganti puasa sebelumnya, tujuan nya juga untuk melatih tubuh dan pikiran agar cepat terbiasa berpuasa 19 jam. Awalnya memang terasa sangat berat dan ‘ngos-ngosan’. Kenapa? Karena rentang waktu antara berbuka dan sahur hanya 5 jam. Perut dalam kondisi 5 jam tersebut masih dalam status ‘kenyang’ tapi kalau enggak makan di waktu sahur, tubuh harus berhadapan dengan 19 jam selanjutnya. Dilemma. Ya. Dilemma.

As time goes by, rutinitas berpuasa 19 jam tidak lagi se ngos-ngosan pertama kalinya. Berikut merupakan beberapa trik yang aku gunakan untuk menjaga kestabilan berpuasa dalam 1 bulan.

a.       Ketika berbuka, aku mengusahakan untuk tidak makan ‘terlalu kenyang’. Kebiasaanku sebelumnya adalah selalu ‘balas dendam’ ketika berbuka. Tapi untuk kasus Ramadhan tahun ini, semaksimal mungkin aku mengusahakan untuk makan porsi sedang untuk ukuran perut aku sendiri. Dan memperkaya menu dengan buah dan sayur. Tujuannya adalah supaya sahur nanti aku masih bisa mengalokasikan space di perut untuk terisi dengan makanan lainnya dan air putih.

b.      Selalu menjaga waktu sahur. Rasulullah sangat merekomendasikan untuk makan di waktu sahur. Salah satu hadits menyebutkan bahwa ada keberkatan didalam sahur.
Sahur biasanya aku lakukan antara pukul 1.30 – 2.30 pagi. Untuk bangun di waktu ini bukan suatu masalah karena pada dasarnya aku memang belum tidur di jam-jam tersebut.
Biasanya aku mengalokasikan waktu pukul 1.30 – 2.00 pagi untuk makan sahur. Lalu pukul 2.00 – 2.30 aku akan mengkonsumsi air putih perlahan lahan. Karena minum berteguk-teguk menjelang imsak membuat perut seperti tong air dan jadi susah bergerak kesana kemari.
Alhamdulillah, dengan menjaga rutinitas diatas, puasa 19 jam tidak lagi terasa berat dan tidak membuat tubuh menjadi drop. Perlu maintenance yang baik dan teratur. Dan Alhamdulillah aku tidak pernah melewatkan sahur kecuali pernah satu kali aku melewatkan sahur karena kecapean selesai pindahan rumah.

2.       SATU PAKET IBADAH MALAM  HANYA DALAM 5 JAM
Berpuasa 19 jam sama dengan menyisakan waktu 5 jam untuk tidak berpuasa. Satu paket ibadah malam adalah berbuka, sholat magrib, tilawah, sholat isya, sholat tarawih, sholat witir, tidur sebentar, sholat malam, sahur, sholat subuh, tilawah. Satu paket ini dikerjakan hanya dalam rentang waktu 5 jam saja.

Aku sering melewatkan sholat malam karena memang mata engga bisa dipejam. Jadi pada akhirnya aku mengusahakan agar tetap terjaga di 5 jam ini. Dan tidur pukul 3 atau 4 pagi. Dan juga untuk tidak lupa menutup tirai jendela karena pukul 4 pagi matahari sudah terbit.

Ada satu pengalaman unik terkait dengan matahari yang cepat terbit.
Pernah satu hari, aku lupa menutup tirai jendela. Jadi cahaya matahari masuk tanpa segan. Hari itu aku punya janji dengan classmate untuk pergi bareng ke library pukul 10 pagi. Ketika aku bangun, matahari sudah sangat terik dan aku bangun dengan panik setengah sadar. Di detik itu juga aku meraih smartphone untuk memastikan pukul berapa saat itu. Yang terlihat adalah pukul 10.30  pagi. Itu artinya aku telat 30 menit dari waktu yang dijanjikan. Double panic!! Aku segera menghubungi classmate ku melalui Whatsapp untuk meminta maaf dan akan segera menyusul di siang hari (karena waktu itu kepala ku masih pusing karena kurang waktu tidur). Tapi aku sempet mikir kenapa kepala masih pusing padahal harusnya aku memang sudah bangun pukul segitu. Karena otak gak sanggup mikir lagi, aku akhirnya melanjutkan tidur. Aku terbangun lagi sekitar pukul 2 siang. Showering, sholat, dan bersiap-siap ke library. Aku cukup surprise kenapa aku bisa tidur sepanjang ini. 10 jam.
Ketika aku memakai jam tangan dan bersiap untuk cabut dari rumah, aku melihat sesuatu yang ‘odd’. Jam tangan menunjukkan pukul 10 pagi. Ok. Jam tangan ku mungkin hampir habis batre. Tapi dua jam tangan lainnya juga menunjukkan arah jarum jam yang sama persis. Mungkinkah semua jam tangan kesemuanya juga hampir habis batre? Kebetulan yang sangat ganjil. Aku langsung mengecek hape. The same happened!

Aku menelvon salah satu temen untuk menanyakan jam berapa saat itu. Sayangnya, dia enggak angkat telvon dari aku. Aku segera berlari turun kebawah untuk mengecek semua jam yang ada di ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Sama! Jam 10 pagi. Kaget, sumpah. Aku bertanya-tanya jadi angka 10.30 dan angka  14.00 yang aku lihat di hape aku tadi itu, apa ya?

Well, aku berangkat ke library sambil menyimpan banyak misteri dan disana aku bertemu dengan classmate yang tadi awalnya janjian berangkat bareng. Aku nanya ke dia, jam berapa aku kirim message permintaan maaf ke dia karena aku telat bangun? Dia lalu tertawa terpingkal-pingkal. “Nurul, you sent me message at 6.30. Look at this” sambil nunjukkin pesan ku dan tertera pukul 6.30 pagi di layar hape nya.

Aku menertawakan diri sendiri yang sudah panik enggak jelas dan sok menganalisis ini itu sebelumnya. Intinya, ternyata aku terbangun pukul 6.30 pagi bukan pukul 10.30 pagi, pada dasarnya aku baru tidur selama 2.5 jam. Kepala masih nyut-nyutan ditambah dengan teriknya matahari diluar yang otak langsung berasumsi bahwa “waktu sudah menjelang pagi menuju siang”. Sehingga false assumption ini memengaruhi kinerja otak yang masih belum sepenuhnya bekerja karena pengaruh 2.5 jam tidur dan memengaruhi kinerja mata yang pada akhirnya salah menginterpretasi waktu yang tertera di hape.

Begitulah salah satu kisah unik aku di bulan Ramadhan. Dan ini adalah kali kedua terjadi hal yang sama. Jadi, jangan lupa tutup tirai sebelum tidur ya karena siap-siap pukul 4 pagi matahari mulai bersinar.

3.       10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN
Biasanya aku melaksanakan I’tikaf di 10 malam terakhir di mesjid Oman tercinta. Tapi rutinitas kali ini pasti akan sangat berbeda dengan waktu I’tikaf yang sangat singkat. Mesjid pun enggak begitu dekat. Dan semenjak beberapa kejadian terror terjadi di London dalam 2 bulan terakhir membuat kami agak was-was kalau pulang malam.

Akhirnya aku dan salah satu temen, kita berencana itikaf di malam ganjil saja sambil menghunting laylatul qadr. Tapi sayangnya, kejadian penabrakan yang ‘katanya’ dilakukan dengan sengaja terhadap jamaah mesjid yang baru selesai itikaf mengurungkan niat kami berdua dan akhirnya memutuskan untuk beribadah malam dirumah masing-masing karena memang situasi sedang tidak kondusif. Sedih tapi mau gimana lagi. Bapak juga sudah me-warning untuk tidak pulang malam-malam.

Selain itu, karena malam sangat singkat, ibadah malam pun tidak bisa dilakukan dengan intens. Apalagi kalau tubuh sudah sangat lelah, tak cukup banyak waktu untuk tilawah. Tilawah di malam hari akan sangat memudahkan karena kalau tenggorokan sudah kering, bisa minum di sela sela.

Tapi terlepas dari itu semua, bisa merasakan Ramadhan yang dilaksanakan sebagai minoritas dan berbeda dari Indonesia, mencetuskan banyak refleksi kehidupan dan spiritualitas. Jadi lebih kritis dalam berpikir dan  jadi lebih mengenal Sang Pencipta.

4.       KULIAH DI BULAN RAMADHAN
Jadwal kuliah di semester terakhir ini hanya di skedulkan hari jumat seharian. Pagi sampai sore. Tapi bisa dibayangin gimana keroncongannya perut di siang hari. Semua pada makan ke kantin, tapi aku stay di kelas. Memasuki petang menjadi waktu-waktu kritis dimana otak dan perut enggak bisa diajak kerja sama lagi. Macet. Haha.

5.       PROPOSAL DISERTASI



Di waktu yang bersamaan pula, aku harus menyelesaikan 4000 word-proposal dissertation. Menjelang due date, aku bekerja nonstop di depan laptop bahkan bisa sampe gak mandi seharian. Haha. Nah disini aku merasakan nikmatnya berpuasa. Aku termasuk kedalam tipe pembelajar yang kalau udah start working on my assignment, itu bisa lupa makan dan minum dan yang tadi aku bilang, lupa mandi. Aku akan fokus di depan laptop berjam-jam. Selama ramadhan, aku enggak perlu memikirkan makan siang dan snack hiburan perut lainnya. Hanya break di waktu-waktu sholat saja. Alhasil, 4000 kata berhasil diraih. Alhamdulillah.

6.       LANDLORD YANG SANGAT BAIK




Minggu pertama bulan juni aku pindah dari flat universitas ke private house milik seorang British, an old Lady yang aslinya adalah Mauritian. Tujuan ku untuk pindah dari akom kampus adalah karena kontrak tinggal sudah habis dan aku memang enggak berniat untuk memperpanjang karena akom kampus lebih mahal. Selain itu, aku juga pengen ngerasain tinggal di sebuah rumah yang ‘homey’ di kompleks perumahan. Berasa banget tinggal di lingkungan yang lebih luas di level masyarakat setelah merasakan pengalaman tinggal bareng international students.

Aku tinggal berdua dengan landlord yang aku panggil dengan sebutan ‘aunty’ yang sudah berusia 70 tahun. Biar kata usia udah lansia, tapi sangat sehat dan masih bisa beraktifitas.

Banyak teman yang bilang kalau tinggal bareng landlord itu enggak seru, terlalu banyak aturan ini itu. Saat itu, yang membuat aku yakin untuk tinggal dirumah yang sekarang adalah karena aunty ini hanya tinggal sendiri dan pada dasarnya aunty menyewakan sebuah kamar karena dia tinggal sendiri. Beda dengan mereka yang memang berbisnis di bidang property, harga sewa bisa diberikan lebih tinggi. Alhamdulillah aku bisa mendapatkan double  room dengan harga sama seperti single room.

Satu kejadian yang sangat membuat aku terharu di bulan Ramadhan ini adalah ketika Aunty mengatakan “Nurul, don’t cook for two days. I have prepared foods for ifthar and sahoor for you. Just focus on your study

And I was like……… crying because, you know, I just have two days remaining for submitting my proposal and I have no enough time to cook. Sometimes I just bought ready meals and cooked simple dishes.

Berkah Ramadhan.

Janji Allah, dibalik kesulitan ada kemudahan, begitu juga sebaliknya.
Berat memang menjalani Ramadhan yang sangat berbeda tapi dibaliknya ada kebahagiaan dan kenikmatan yang tiada tara.

Itulah 6 pengalaman unik aku selama menjalani bulan Ramadhan di Inggris. Karena beberapa hari lagi Idul Fitri akan datang, mewakili dari postingan tulisan ini, aku ingin memohon maaf lahir dan batin. Eid Fitr Mubarak!

Semoga kita bisa bertemu di Ramadhan tahun depan. Aamiin!






*all pictures credited to Google

Sunday, March 19, 2017

8 PERSIAPAN MENGIKUTI SELEKSI PPAN


Seleksi PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) hampir didepan mata. Seleksi ini biasanya diselenggarakan di masing-masing provinsi. DISPORA akan berkoordinasi dengan PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) - yang merupakan wadah perkumpulan alumni PPAN- dalam melaksanakan rangkaian tes untuk memilih pemuda pemudi terbaik untuk menjadi Duta Muda Indonesia. Bentuk seleksinya beragam tergantung di cabang provinsi masing-masing tapi basically inti dari jenis seleksi nya tetap sama.

Saya pribadi mengikuti seleksi PPAN di tahun 2013. Dan beberapa poin persiapan yang akan saya share bener-bener based on my own experience. Banyak yang bertanya berapa lama saya mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi PPAN pada saat itu. Jawabannya memang tidak lama. 3-4 hari. Bukan karena saya sudah terampil, tapi lebih karena saya adalah individu dengan golongan darah O yang kerja nya selalu ended up di last minute as Ilham come at the end for me. Dunno why Ilham pilih kasih. Salahkan ilham. LOL. Dan karena saya cuma punya sedikit waktu, saya shot on target kan sesuai dengan jenis tes nya. Playing with the tricks as accurate as possible.

Beberapa yang saya kenal juga punya persiapan yang telah dilakukan jauh-jauh hari, even ada yang a-year-preparation. Dan berbuah manis. Sekalinya terbang, langsung menembus Canada. Jadi itu semua tergantung masing-masing individu. Dan kalau memang sudah rejeki memang enggak akan kemana. Spot rejeki sudah ada. Tinggal gimana kita menangkap momen kesempatan dengan doa dan usaha.


Ok, beberapa poin persiapan berikut semoga bisa membantu dan memberikan pencerahan dan semangat untuk teman-teman yang akan mengikuti seleksi PPAN 2017. Wishing you tons of luck!

1.      Tes Tahap 1: Melengkapi dokumen

Seleksi berkas merupakan gerbang pertama jika ingin masuk ke tahap seleksi selanjutnya. Jadi pastikan kamu melengkapi semua dokumen yang diminta oleh panitia seleksi. Semua persiapan yang kamu lakukan will be nothing jika missing satu dokumen saja. Checklist bisa sangat membantu untuk melihat kembali apakah dokumen sudah lengkap atau belum. Jangan lupa memastikan kembali persyaratan berkas di masing-masing website atau social media di DISPORA dan PCMI provinsi nya. (Please keep your eyes on PCMI ACEH Website, Instagram PCMI Aceh (@pcmiaceh), Facebook PCMI Aceh, FB FanPage PCMI Aceh, Twitter PCMI Aceh jika kamu pemuda pemudi Aceh yang akan mengikuti seleksi PPAN tahun ini)


2.      Tes Tahap 2: Written Test
Pada umumnya, di tes tahap kedua ini ada beberapa subtes yang akan kamu lakukan, yaitu General Knowledge Test, English Proficiency Test, Tes Potensi Akademik, dan (dulu ada) Essay on the Spot.

Persiapan yang saya lakukan di tahap kedua ini adalah dengan banyak membaca, baik informasi tentang provinsi, Indonesia, Negara tujuan (misal Australia, Canada, Japan, South Korea, India, Malaysia, and China) dan program pertukaran yang kamu submit (misal AIYEP, ICYEP, SSEAYP, IKYEP, ASVI, IMYEP, ICHYEP). Baca juga isu-isu terhangat yang lagi “in”. Pokoknya absorb semua informasi yang ada yang terkait dengan empat hal diatas. Untuk mendapatkan informasi tersebut sangat gampang, akses google and you will get what you need.



Selain itu, untuk tes kemampuan bahasa inggris, yang bisa saya sarankan adalah pelajari kembali basic grammar. Tahun 2013 ketika saya mengikuti seleksi, tes ini tidak diberikan namun sebagai gantinya ada essay on the spot yang menurut saya lebih mengerikan lagi. Haha. Topik essay baru diberikan pada saat mengikuti tes ya namanya juga on the spot. Akhirnya yang bisa saya lakukan adalah memahami kerangka essay dengan baik sambil memperluas pengetahuan dengan membaca dan berpikir kritis.

Untuk tes potensi akademik, kuncinya adalah sleep well and don’t miss your breakfast. TPA itu diberikan pagi hari, kalau kamu ngantuk dan lapar, itu akan memegaruhi kinerja otak.

Tips terakhir yang saya lakukan di tahap kedua ini adalah I keep saying on my mind that I must put my best effort by answering all the questions well and avoiding unnecessary mistakes. Why? Karena di tahap kedua ini akan dipilih TOP 10 yang mana hanya akan dipilih 10 terbaik dari ratusan pemuda untuk berkompetisi di tahap terakhir. Jadi untuk saya ini adalah gerbang yang sangat penting untuk terus bisa melaju. Jangan anggap sepele sementang ini adalah tes tulis.

3.      Tes Tahap 3: Speech


Untuk sesi speech, biasanya kita akan diberikan waktu 5 menit (atau 3 menit ya? Saya agak lupa, dicek lagi ya di website) untuk berpidato (tentunya dalam bahasa inggris) sesuai dengan topic yang sudah diberikan terlebih dahulu. Akan ada 3 topik dan juri akan randomly giving you a topic. Jadi persiapkan ketiga-tiganya. Karena waktunya sangat terbatas, underline beberapa hal berikut yang akan kamu sebutkan didalam pidato: pembuka (singkat saja), isi (target kan 2 poin saja namun dijabarkan dengan baik dan konkrit), penutup (kesimpulan). Perbandingannya 1 menit : 3menit : 1 menit.

4.      Tes Tahap 3: Leaderless Group Discussion


Dalam LGD, kita akan ditempatkan 5 orang dalam 1 kelompok. Kemudian, saat itu kita diberikan satu project yang harus kita carikan solusinya bersama. Pastikan kamu mempunyai ide untuk di floor kan didalam diskusi kelompok tapi tetap mengapresiasikan opini dan ide dari anggota kelompok yang lain. Jangan merasa sok tau dan sok benar seolah-olah ide kamu yang paling top. Bekerjasamalah dengan baik, permasalahan adalah milik bersama dan sudah menjadi tanggungjawab kita bersama pula untuk mencari solusi nya as proverb says every clouds has a silver lining.

5.      Tes Tahap 3: Cultural Performance
Penampilan budaya bukan hanya sebatas tarian saja. Apapun itu yang berhubungan dengan budaya daerah, jangan ragu untuk ditampilkan. Penampilan alat musik (gitar, gendang, dll), hikayat, menyanyi, MC skill, dll. Karena waktu yang terbatas, kompilasikan beberapa jenis pertunjukan. Misal, saya menggabungkan tarian (pilih 3 gerakan saja), menyanyi, dan mono drama dalam 5 menit. Buat lah se-kreatif mungkin dan bersiaplah jika salah satu juri me-request kamu untuk menampilkan penampilan tertentu. Intinya berani tampil dan tunjukkan kamu adalah individu yang senang belajar.

6.      Tes Tahap 3: Interview


Tips untuk wawancara adalah jadilah diri sendiri dan tunjukkan bahwa kamu adalah jiwa yang terbuka dan senang belajar tanpa menghilangkan jati diri (seperti yang saya sebutkan di poin kelima). Berintegritas dan trustworthy. Gunakan karakter diri, keterampilan dan prestasi kamu untuk meyakinkan dewan juri bahwa kamu adalah Duta Muda yang tepat untuk dipilih, tentunya dengan cara yang humble, bukan show off semata.

7.      Tes Tahap 3: Post Project Activity (PPA) Presentation


Tes ini belum dilaksanakan ketika saya mengikuti seleksi tahun 2013 silam. Seingat saya baru diberlakukan tahun 2015 sampai sekarang. What I can recommend are, firstly baca ketentuan poin-poin apa saja dalam PPA yang diminta oleh panitia seleksi (silakan merujuk ke website untuk informasi lebih lanjut), secondly start to draw your action plan  after the program ended if you are selected, and the last latihan mempresentasikannya dalam limit waktu tertentu.

8.      Persiapan Mental


Penting sekali untuk memperhatikan kesiapan mental untuk mengikuti seleksi PPAN. Sekali berjuang, jangan tanggung-tanggung. Push your limit and make friends. Banyak yang terlebih dahulu gugur secara mental ketika berpikir bahwa “hanya akan terpilih 1 perwakilan per program dari ratusan yang mendaftar”. Patahkan asumsi itu dan jemput rejeki kamu. Kalau kamu belum terpilih, bukan berarti rejeki dan keberuntungan belum dipihak kamu, it is all about how you put your meaning into it. Sudah terlalu basi kalau berpikir “kalah berarti gagal”. Bounce back hey youth! Reflection and stand up again. Walk and run. Kalau nomer SATU belum bisa kamu bawa pulang, ada koneksi yang bisa membuka pintu-pintu rejeki lainnya yang tersebar luas di permukaan bumi Allah. Saya sangat merasakan dampak positif dari pertemanan yang dimulai dari seleksi PPAN. Mereka semua menginspirasi saya dengan cara mereka masing-masing. Dan Alhamdulillah bonding itu masih terjaga sampai sekarang.



So, chin up and fairly play, youth!



Nurul Husna Salahuddin
AIYEP 2013-2014
       














*all pictures are credit to Google

Wednesday, February 22, 2017

9 PERSIAPAN MENGHADAPI WAWANCARA CHEVENING

Pengumuman shortlisted Chevening 2017 sudah dirilis beberapa hari yang lalu. Selamat untuk yang sudah berhasil masuk sampe ke tahap ini dan segera capai semangat baru bagi yang langkahnya untuk sementara terhenti di tahap ini. Kenapa aku menekankan kata-kata SEMENTARA? Karena ini bukanlah dead end road, satu jalan seems close, tapi pasti ada jalan lain. Sedih pasti iya. Itu reaksi normal. Tapi yang terpenting gimana cara nya kita bisa bangkit dan melangkah lagi. Aku pribadi sebelum keterima menjadi Chevener on my first attempt, duluan merasakan sakitnya ditolak sama LPDP. Jadi akan selalu ada jalan lain. Terus berusaha dan berdoa.

Yak, menjelang proses wawancara yang akan dimulai dari bulan Maret sampe April mendatang, banyak pertanyaan yang masuk terkait dengan persiapan wawancara. Therefore, aku bakal share 9 poin persiapan yang aku aplikasikan tahun lalu. Semoga bermanfaat.

1.     Kuasai essay yang sudah kamu buat
Sudah keterima sampai tahap wawancara merupakan langkah yang sangat outstanding. SELAMAT! Itu artinya berkas dan, terutama, essay yang sudah kamu buat memesonakan  dan meninggalkan penilaian yang sangat bagus untuk examiner. Sekarang tinggal bagaimana kamu mempertanggungjawabkan essay tersebut secara verbal dihadapan para interviewer. Saranku, tetep konsisten dengan essay yang sudah kamu buat. Jangan sampe lari kemana-mana. Silakan mengelaborasi jawaban tapi tetep jaga ritme dan track nya.  Contohnya, di poin career plan, kamu berencana untuk menjadi researcher, tiba-tiba pas diwawancara kamu menjelaskan kalau kamu akan menjadi entrepreneur setelah menyelesaikan S2. Itu akan mensimulasi pertanyaan baru bagi interviewer dan menunjukkan inconsistency terhadap apa yang sudah kamu tulis dengan apa yang kamu jawab pas wawancara.

Please bear in mind that all basic and main questions derived from the essays. Jadi pelajari lah kembali essay kamu sendiri. Jangan meng-komparasi-kan jawaban-jawaban dari orang lain terutama jawaban para alumni Chevening karena masing-masing mempunyai value yang berbeda-beda depend on their study and career plan. Therefore, kenali diri kamu sendiri, tujuan untuk sekolah, kenapa memilih jurusan tersebut, misi setelah menyelesaikan S2, dll. That would be different from one to others.

2.     Buat daftar pertanyaan yang berpeluang untuk ditanyakan ketika wawancara



Setelah memahami dan menguasai essay yang telah kamu buat, segera tulis pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan untuk di tanyakan saat wawancara nanti. Apalagi essay tersebut terbatas hanya 500 kata/essay, hal yang dituangkan sangat padat sehingga wawancara menjadi saat yang tepat untuk mengelaborasi ide dari essays tersebut.
Dan cobalah untuk memprediksi following questions yang muncul dari jawaban yang kamu lontarkan. Part pertanyaan ini akan berbeda dengan interviewee yang lain karena itu tergantung dari jawaban kamu sendiri.

3.     Latihan (independent – role play)
Setelah poin 1 dan 2 diatas sudah tercentang, langkah selanjutnya adalah LATIHAN. Sebuah proverb menyebutkan practice makes you perfect.


Latihan bisa dengan berbagai macam cara. Pengalamanku pribadi, aku latihan mandiri untuk wawancara Chevening karena aku enggak menemukan shortlisted lainnya dari Aceh. Baru akhirnya ketemu satu orang lagi dari Aceh 1 hari sebelum wawancara di Medan. Itu juga si kakak berasal dari Bireun sedangkan aku tinggal di Banda Aceh. Memang tidak memungkinkan untuk bisa peer practice. Tapi kalau kamu menemukan temen yang sama-sama masuk shortlisted, silakan latihan bersama dan saling memberikan positive feedback.
Atau bisa juga dengan meminta bantuan temen untuk mendengarkan jawaban kamu dan minta evaluasi dari mereka sehingga kamu bisa meminimalisir kesalahan pada saat wawancara nanti.

4.     Mengidentifikasi lokasi, tanggal, dan jam wawancara sebelum hari H



Ini poin persiapan yang tidak boleh diabaikan. Catat baik-baik kapan dan dimana kamu akan diwawancarai karena Chevening memberikan slot yang jelas untuk para interviewee. Dan pastikan dengan jelas lokasi nya dimana karena balik ke pengalamanku, lokasi wawancara ku itu terletak di Medan sedangkan aku tinggal di Banda Aceh. Jadi aku harus bener-bener mempersiapkan tanggal keberangkatan dari Banda Aceh-Medan 2 hari sebelum wawancara. Dan ketika nyampe di Medan, aku menghitung waktu dan jarak dari tempat tinggal menuju lokasi wawancara serta tranportasi umum apa yang aku gunakan sehingga aku bisa mengkalkulasi pukul berapa aku harus sudah tiba di tempat wawancara.
Ini kesannya sepele, tapi kalau tidak dipersiapkan dengan baik bisa berabe and will ruin your interview day.

5.     Mempersiapkan performa yang terbaik
Performa yang aku maksudkan disini adalah penampilan luar. Penting untuk mempersiapkan pakaian apa yang akan digunakan untuk wawancara. Saranku sih pake blazer/jas untuk meninggalkan kesan rapi dan formal. Pilih warna-warna yang sejuk dipandang, dalam hal ini warna-warna yang soft. Warna bisa memengaruhi kesan di mata orang lain. Banyak penelitian psikologi tentang playing with colors. Aku pribadi memilih warna pink salem yang soft dipadu dengan blazer hitam sehingga meninggalkan kesan smart casual outfit. Dan karena aku bertubuh pendek - mentok di angka 149 cm, aku memilih untuk mengenakan sepatu yang sedikit berhak tapi ketika jalan tidak akan meninggalkan bunyi ‘tuk tuk tuk’ di lantai. Risih didengar. Terakhir, aku tidak memakai asesoris apapun kecuali jam tangan.


Dan yang kesemua itu, paduan dari keseluruhan performa harus se nyaman mungkin dikenakan pas wawancara.
At the end, performa bisa memengaruhi presentasi individu ketika wawancara nanti dengan cara meningkatkan kepercayaan diri dan mereduksi kecemasan. It plays psychologically, guys.

6.     Relaksasi 2 hari sebelum wawancara


Setiap kali ada ujian dan wawancara, aku biasanya memberikan waktu jeda 1 atau 2 hari sebelum hari H gunanya untuk relaksasi diri dan supaya pikiran lebih tenang. Dan ketika pikiran lebih tenang, kecemasan bisa tereduksi dan beban pikiran akan berkurang. Ini akan berefek ketika di hari wawancara, pikiran yang tenang will lead into readiness on facing interview. Kesiapan tersebut akan sangat memengaruhi mental seseorang. Bayangkan, kamu ikut wawancara dan bakal ketemu sama pemuda pemudi lainnya yang enggak kalah keren dan semuanya great achievers. Kalau kepercayaan diri belum tertata dengan rapi dibarengi dengan kesiapan tadi, bisa bisa mental kamu runtuh dan itu bisa memengaruhi performansi kamu didalam ruangan wawancara.
Jadi bersiaplah!

7.     Tidur yang cukup dan sarapan
Malam sebelum hari wawancara, tidur lah dengan baik dan benar dan jangan lupa sarapan keesokannya. Tidur cukup dan sarapan akan memberikan kontribusi energy dan konsentrasi yang optimal.


8.     Mental dan spiritual


Ini kembali lagi ke masing-masing individu gimana cara pelaksanannya. Rutinitas ibadah seperti doa bisa memberikan semangat dan kekuatan baru. Dan biasanya, ketika mengikuti sebuah event – dalam hal ini kompetisi, aku suka melakukan self-evaluation dengan melakukan pembaharuan niat. Jadi dengan niat yang jelas, aku tahu arah mana yang aku ambil untuk setiap langkah. Dan dengan niat juga akhirnya aku bergerak nothing to lose. Jadinya ya enggak ada beban untuk melangkah. Dan kamu bisa melakukan dengan cara kamu sendiri.

9.     Tips di hari H:
  • Pergilah ke lokasi wawancara lebih cepat dari jadwal yang telah dipilih untuk menghindari kemacetan dan halangan rintangan yang lain.
  • Berbaur dengan peserta wawancara yang lain supaya kecemasan bisa tereduksi.
  • Pastikan untuk ke toilet sebelum masuk keruangan wawancara.
  • Tersenyum dan bismillah.


Should you have further questions, please drop it on the comment box below. I am wishing you tons of luck!



Nurul Husna Salahuddin
Chevening Scholar 2016-2017


*all pictures are credit to google

Thursday, January 5, 2017

6 MANFAAT MENGIKUTI PPAN

1.       Mendapatkan teman baru ketika mengikuti kompetisi
Aku ingat seorang kakak (Kak Ruz namanya) pernah nitip satu pesan ketika aku memutuskan untuk mengikuti seleksi PPAN 2013. Si kakak bilang “……make friends”. And yes I did. Kompetisi PPAN terasa sangat nikmat ketika kognitif diajak bekerjasama untuk “belajar bersama”. Dalam kata lain, kompetisi adalah sebuah ajang pengalaman, lahan belajar dan ladang memperluas silaturrahim. Karena PPAN, aku mendapat temen baru yang sekarang notabene nya sudah menjadi temen karib. Temen yang pada saat itu aku enggak terpikirkan akan menjadi temen diskusi, tempat bertanya, dan berbagi informasi. Beberapa diantaranya ada Mutia Elviani (I do not know how to describe her because she is too much for me dan doi sudah menaklukkan AAS dan akan segera sekolah ke negeri Kangguru tersebut), Liza Yulianti (Jenesys  for disaster batch and AAS awardee yang lagi kuliah di salah satu Universitas ternama di Melbourne), Nurhasanah (akrab disapa Inun, Jenesys for disaster batch bareng dengan Liza), dan lain lain. FYI, tiga-tiga nya single loh. Lol. You know what I mean.

2.       Beberapa soft skills meningkat atau bahkan bertambah
Pada umumnya, setiap program didalam PPAN memiliki beberapa aktivitas yang bersinggungan dengan people to people contact seperti courtesy call, homestay, workplacement (internship), cultural performance, community development, dan lain lain. Baik secara langsung  maupun tidak langsung, kemampuan dalam hal persuasive, leadership, programme management, negotiate, public speaking, social interaction, etc akan terasah dan hal tersebut akan membantu kita dalam pencapaian kedepan. Termasuk English skills seperti speaking and listening skills. Jadi jangan hanya terfokus pada peningkatan kemampuan bahasa inggris saja, kemampuan lainnya dapat dipertajam seiring berjalannya program.

3.       Saudara yang terbentang dari ujung Barat sampai ujung Timur Indonesia



Setiap program memiliki delegasi muda dari berbagai provinsi di Indonesia. It means kamu secara otomatis akan tergabung kedalam keluarga besar ini sepanjang kamu bisa me-maintain hubungan ini dengan baik. Bayangkan, kalau kamu pengen ke Sulawesi, kamu udah punya tempat untuk tinggal plus free local tour guide  (haha) atau ke pulau lain termasuk Papua sekalipun!

Kamu bisa juga memiliki ragam diskusi dari berbagai perspektif dan itu sangat precious. Aku inget banget suatu momen setelah program berakhir dan kita kembali ke provinsi masing-masing, aku mengalami sebuah masa yang “kelam” dan akhirnya aku memutuskan untuk share masalah ini ke Gegek Ita (Balinese). Dengan perspektif nya yang berbeda dan diluar kotak, aku bisa keluar dari jeratan “kelam” tersebut. Sebuah perspektif yang engga pernah terpikirkan olehku sebelumnya. (Thanks a lot Geeeek, me love ya).

Atau bisa berdiskusi dalam hal penggagasan ide kegiatan sosial, dan lain-lain. Banyak hal yang bisa dilakukan. Kita bisa saling menginspirasi satu sama lain. I could not be more grateful having you guys in my life!


4.       (Juga) Saudara yang terbentang dari Benua Australia



Selain memiliki delegasi dari Indonesia, kita juga memiliki saudara dari Negara pertukaran yang bersangkutan. Dalam hal ini, aku mendapatkan saudara dari Australia karena aku mengikuti Pertukaran Pemuda Indonesia Australia atau dalam bahasa inggris nya dikenal sebagai AIYEP (Australia Indonesia Youth Exchange Program). Masih ada 6 program lainnya yaitu SSEAYP (SouthEast Asia and Japan), IKYEP (South Korea), IMYEP (Malaysia), ASVI (India), ICYEP (Canada), dan CHIYEP (China).

Disetiap program ada yang namanya counterpart. Counterpart adalah temen yang dipasangkan satu dari Indonesia dan satu dari Australia. Di Fase Indonesia, kita akan selalu bersama. Counterpart akan menjadi temen tidur, temen makan, temen ngobrol aka curhat, temen beradu argumen, temen get lost bareng, temen sekaligus sodara, temen berkegiatan, ah komplit lah pokoknya. Nah, counterpart ku itu namanya Alexandra Haydock. Doi dari Melbourne, cantik banget, pinter pulak. Aku suka manggil doi princess, sunshine, atau Alex. Sedangkan doi punya panggilan kesayangan buat aku, haha “kasihku”. Mesra banget kan kita berdua. Kwkwkw. Alex pernah ngunjungin aku ke Aceh Desember 2015 yang lalu sampe awal Januari 2016. Dan kabar terbahagia nya adalah, Alex lulus study exchange program dan bakal kuliah di London bulan September tahun ini. Alhamdulillah! Yaiyy! She is so smart and I am a super proud sister! Selamat, sunshine!

Dan selain counterpart (temen yang paling deket), ada 17 temen Aussie lainnya yang engga kalah seru dan menginspirasi. Mereka jago di bidang nya masing-masing, dan bisa menjadi tempat koneksi terbaik. And you will feel that Aussie is like your home because they are there.



5.       Keluarga Angkat yang ngangenin
Ini salah satu the greatest part didalam AIYEP. Kamu akan mendapat keluarga angkat selama kamu tinggal di Aussie dan Indonesia. Pengalaman tentang keluarga angkat bisa dibaca di  “Silaturrrahim from Australia to the United Kingdom”

6.       Koneksi yang meluas
Seluruh aktifitas selama di program provide the good networking. Even the program has ended (for me, it has been three years and still counting on), the human relationship still go on and we stay in touch until now.

 Dan masih banyak manfaat-manfaat lainnya yang bisa didapetin di PPAN, jadi pastikan kamu mendaftar untuk seleksi PPAN 2017 di provinsi masing-masing. I send you tons of luck!



Nurul Husna Salahuddin
AIYEP 2013-2014