Sunday, March 19, 2017

8 PERSIAPAN MENGIKUTI SELEKSI PPAN


Seleksi PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) hampir didepan mata. Seleksi ini biasanya diselenggarakan di masing-masing provinsi. DISPORA akan berkoordinasi dengan PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) - yang merupakan wadah perkumpulan alumni PPAN- dalam melaksanakan rangkaian tes untuk memilih pemuda pemudi terbaik untuk menjadi Duta Muda Indonesia. Bentuk seleksinya beragam tergantung di cabang provinsi masing-masing tapi basically inti dari jenis seleksi nya tetap sama.

Saya pribadi mengikuti seleksi PPAN di tahun 2013. Dan beberapa poin persiapan yang akan saya share bener-bener based on my own experience. Banyak yang bertanya berapa lama saya mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi PPAN pada saat itu. Jawabannya memang tidak lama. 3-4 hari. Bukan karena saya sudah terampil, tapi lebih karena saya adalah individu dengan golongan darah O yang kerja nya selalu ended up di last minute as Ilham come at the end for me. Dunno why Ilham pilih kasih. Salahkan ilham. LOL. Dan karena saya cuma punya sedikit waktu, saya shot on target kan sesuai dengan jenis tes nya. Playing with the tricks as accurate as possible.

Beberapa yang saya kenal juga punya persiapan yang telah dilakukan jauh-jauh hari, even ada yang a-year-preparation. Dan berbuah manis. Sekalinya terbang, langsung menembus Canada. Jadi itu semua tergantung masing-masing individu. Dan kalau memang sudah rejeki memang enggak akan kemana. Spot rejeki sudah ada. Tinggal gimana kita menangkap momen kesempatan dengan doa dan usaha.


Ok, beberapa poin persiapan berikut semoga bisa membantu dan memberikan pencerahan dan semangat untuk teman-teman yang akan mengikuti seleksi PPAN 2017. Wishing you tons of luck!

1.      Tes Tahap 1: Melengkapi dokumen

Seleksi berkas merupakan gerbang pertama jika ingin masuk ke tahap seleksi selanjutnya. Jadi pastikan kamu melengkapi semua dokumen yang diminta oleh panitia seleksi. Semua persiapan yang kamu lakukan will be nothing jika missing satu dokumen saja. Checklist bisa sangat membantu untuk melihat kembali apakah dokumen sudah lengkap atau belum. Jangan lupa memastikan kembali persyaratan berkas di masing-masing website atau social media di DISPORA dan PCMI provinsi nya. (Please keep your eyes on PCMI ACEH Website, Instagram PCMI Aceh (@pcmiaceh), Facebook PCMI Aceh, FB FanPage PCMI Aceh, Twitter PCMI Aceh jika kamu pemuda pemudi Aceh yang akan mengikuti seleksi PPAN tahun ini)


2.      Tes Tahap 2: Written Test
Pada umumnya, di tes tahap kedua ini ada beberapa subtes yang akan kamu lakukan, yaitu General Knowledge Test, English Proficiency Test, Tes Potensi Akademik, dan (dulu ada) Essay on the Spot.

Persiapan yang saya lakukan di tahap kedua ini adalah dengan banyak membaca, baik informasi tentang provinsi, Indonesia, Negara tujuan (misal Australia, Canada, Japan, South Korea, India, Malaysia, and China) dan program pertukaran yang kamu submit (misal AIYEP, ICYEP, SSEAYP, IKYEP, ASVI, IMYEP, ICHYEP). Baca juga isu-isu terhangat yang lagi “in”. Pokoknya absorb semua informasi yang ada yang terkait dengan empat hal diatas. Untuk mendapatkan informasi tersebut sangat gampang, akses google and you will get what you need.



Selain itu, untuk tes kemampuan bahasa inggris, yang bisa saya sarankan adalah pelajari kembali basic grammar. Tahun 2013 ketika saya mengikuti seleksi, tes ini tidak diberikan namun sebagai gantinya ada essay on the spot yang menurut saya lebih mengerikan lagi. Haha. Topik essay baru diberikan pada saat mengikuti tes ya namanya juga on the spot. Akhirnya yang bisa saya lakukan adalah memahami kerangka essay dengan baik sambil memperluas pengetahuan dengan membaca dan berpikir kritis.

Untuk tes potensi akademik, kuncinya adalah sleep well and don’t miss your breakfast. TPA itu diberikan pagi hari, kalau kamu ngantuk dan lapar, itu akan memegaruhi kinerja otak.

Tips terakhir yang saya lakukan di tahap kedua ini adalah I keep saying on my mind that I must put my best effort by answering all the questions well and avoiding unnecessary mistakes. Why? Karena di tahap kedua ini akan dipilih TOP 10 yang mana hanya akan dipilih 10 terbaik dari ratusan pemuda untuk berkompetisi di tahap terakhir. Jadi untuk saya ini adalah gerbang yang sangat penting untuk terus bisa melaju. Jangan anggap sepele sementang ini adalah tes tulis.

3.      Tes Tahap 3: Speech


Untuk sesi speech, biasanya kita akan diberikan waktu 5 menit (atau 3 menit ya? Saya agak lupa, dicek lagi ya di website) untuk berpidato (tentunya dalam bahasa inggris) sesuai dengan topic yang sudah diberikan terlebih dahulu. Akan ada 3 topik dan juri akan randomly giving you a topic. Jadi persiapkan ketiga-tiganya. Karena waktunya sangat terbatas, underline beberapa hal berikut yang akan kamu sebutkan didalam pidato: pembuka (singkat saja), isi (target kan 2 poin saja namun dijabarkan dengan baik dan konkrit), penutup (kesimpulan). Perbandingannya 1 menit : 3menit : 1 menit.

4.      Tes Tahap 3: Leaderless Group Discussion


Dalam LGD, kita akan ditempatkan 5 orang dalam 1 kelompok. Kemudian, saat itu kita diberikan satu project yang harus kita carikan solusinya bersama. Pastikan kamu mempunyai ide untuk di floor kan didalam diskusi kelompok tapi tetap mengapresiasikan opini dan ide dari anggota kelompok yang lain. Jangan merasa sok tau dan sok benar seolah-olah ide kamu yang paling top. Bekerjasamalah dengan baik, permasalahan adalah milik bersama dan sudah menjadi tanggungjawab kita bersama pula untuk mencari solusi nya as proverb says every clouds has a silver lining.

5.      Tes Tahap 3: Cultural Performance
Penampilan budaya bukan hanya sebatas tarian saja. Apapun itu yang berhubungan dengan budaya daerah, jangan ragu untuk ditampilkan. Penampilan alat musik (gitar, gendang, dll), hikayat, menyanyi, MC skill, dll. Karena waktu yang terbatas, kompilasikan beberapa jenis pertunjukan. Misal, saya menggabungkan tarian (pilih 3 gerakan saja), menyanyi, dan mono drama dalam 5 menit. Buat lah se-kreatif mungkin dan bersiaplah jika salah satu juri me-request kamu untuk menampilkan penampilan tertentu. Intinya berani tampil dan tunjukkan kamu adalah individu yang senang belajar.

6.      Tes Tahap 3: Interview


Tips untuk wawancara adalah jadilah diri sendiri dan tunjukkan bahwa kamu adalah jiwa yang terbuka dan senang belajar tanpa menghilangkan jati diri (seperti yang saya sebutkan di poin kelima). Berintegritas dan trustworthy. Gunakan karakter diri, keterampilan dan prestasi kamu untuk meyakinkan dewan juri bahwa kamu adalah Duta Muda yang tepat untuk dipilih, tentunya dengan cara yang humble, bukan show off semata.

7.      Tes Tahap 3: Post Project Activity (PPA) Presentation


Tes ini belum dilaksanakan ketika saya mengikuti seleksi tahun 2013 silam. Seingat saya baru diberlakukan tahun 2015 sampai sekarang. What I can recommend are, firstly baca ketentuan poin-poin apa saja dalam PPA yang diminta oleh panitia seleksi (silakan merujuk ke website untuk informasi lebih lanjut), secondly start to draw your action plan  after the program ended if you are selected, and the last latihan mempresentasikannya dalam limit waktu tertentu.

8.      Persiapan Mental


Penting sekali untuk memperhatikan kesiapan mental untuk mengikuti seleksi PPAN. Sekali berjuang, jangan tanggung-tanggung. Push your limit and make friends. Banyak yang terlebih dahulu gugur secara mental ketika berpikir bahwa “hanya akan terpilih 1 perwakilan per program dari ratusan yang mendaftar”. Patahkan asumsi itu dan jemput rejeki kamu. Kalau kamu belum terpilih, bukan berarti rejeki dan keberuntungan belum dipihak kamu, it is all about how you put your meaning into it. Sudah terlalu basi kalau berpikir “kalah berarti gagal”. Bounce back hey youth! Reflection and stand up again. Walk and run. Kalau nomer SATU belum bisa kamu bawa pulang, ada koneksi yang bisa membuka pintu-pintu rejeki lainnya yang tersebar luas di permukaan bumi Allah. Saya sangat merasakan dampak positif dari pertemanan yang dimulai dari seleksi PPAN. Mereka semua menginspirasi saya dengan cara mereka masing-masing. Dan Alhamdulillah bonding itu masih terjaga sampai sekarang.



So, chin up and fairly play, youth!



Nurul Husna Salahuddin
AIYEP 2013-2014
       














*all pictures are credit to Google